Sejarah PT. Pos Indonesia

                                   Sejarah PT. Pos Indonesia
    Berawal dari gagasan, kemudian berkembang seiring kebutuhan, gagasan untuk memperlancar arus surat menyurat selama era kolonial Belanda telah diwujudkan oleh gubernur jendral G.W.Baron dengan mendirikan kantor pos yang pertama di Batavia pada tanggal 26  Agustus  1946.  Peranan  kantor  pos  semakin  penting  dan berkembang  setelah  penemuan  teknologi  telegram  dan  telepon, sehingga  dibentuk  Jawatan  Pos  Telegram  (Jawatan  PTT) berdasarkan statlad nomor 395 tahun 1906 Dengan  dikeluarkannya  Undang-Undang  perusahaan  Negara Hindia  Belanda    (Indische  bedrijvenweT  /  IBW).  Sejak  tahun  1907 jawatan  PTT  dipegang  oleh  departemen  perusahaan-perusahaan pemerintah (Departement Van Government Bedrijvenment). Seiring  dengan  tibanya  Jepang  yang  mengambil  alih  kekuasaan Belanda  di  Indonesia,  Jawatan  PTT  Jawa  dan  Jawatan  PTT Sulawesi. Jawatan PTT Republik Indonesia berdiri secara resmi pada tanggal  27  September  1945  setelah  dilakukan  pengembilan  alih kantor pos PTT di Bandung oleh angkatan muda PTT (AMPTT) dari pemerintah  militer  Jepang.
Dalam  peristiwa  ini  gugur  sekelompok pemuda  anggota  AMPTT  sehingga  pada  tanggal  tersebut  menjadi tonggak  awal  berdirinya  Jawatan  PTT  Republik  Indonesia  dan diperingati  setiap  tahunnya  sebagai  bakti  PTT,  yang  kemudian menjadi  hari  bakti  pariwisata,  pos  dan  telekomunikasi (PARPOSTEL) Pada  tanggal  27  Desember  1949,  Jawatan  PTT  mulai memusatkan  perhatiannya  pada  pembangunan  yang  meliputi  bidang kepegawaian,  keuangan,  perbaikan  perlengkapan  bangunan  yang rusak  dan  pembangunan  gedung  yang  baru.  Pada  tahun  1960 pemerintah  mengadakan  reorganisasi  alat-alat  produksi  dan distribusi  yang  ditujukan  kearah  pelaksanaan  pasal  33  UUD  1945. Untuk  itu dikeluarkan UU No.19 prp Tahun 1960. Berdasarkan UU tersebut semua  perusahaan  yang  modal  keseluruhanya  merupakan kekayaan Negara, baik yang terjadi karena pemisahan dari kekayaan Negara  maupun  karena  nasionalisasi,  nebjadi  Perusahaan  Negara  ( PN ). Dengan PP No.240 Tahun 1961, dibentuklah perusahaan Negara Pos  dan  Telekomunikasi  (PN  Postel).  Dengan  PP  No.30 Tahun 1965,  PN Postel dipecah  menjadi  dua perusahaan  yaitu PN Pos dan Giro  dan  PN  Telekomunikasi.  Dengan  dikeluarkannya  UU  No.9 Tahun  1965  Status  Badan  Usaha  Milik  Negara  (BUMN) dikelompokan  menjadi 3  status  yaitu : Perusahaan  jawatan (perjan), perusahaan umum (Perum), dan Perusahaan Perseroan (Persero). Selanjutnya  status PN Pos dan Giro di ubah  menjadi Perum Pos dan Giro berdasrkan PP No.24 tahun 1978. Kemudian ditetapkan PP No.3  Tahun  1983  yang  mengatur  tata  cara  pengawasan  dan pembinaan  Perjan,  Perum,  dan  Persero.  Unutk  menyesuaikan  diri dengan ketentuan baru tersebut, PP No.9 Tahun 1978 yang mengatur tentang Perum Pos dan Giro diganti dengan PP No.24 Tahun 1984. Dengan  semakin  meningkatnya  permintaan  masyarakat  akan pelayanan  jasa  pos  serta  dalam  rangka  meningkatkan  efisiensi  dan efektivitas  usaha  penyelenggaraan  jasa  pos  dan  giro,  maka  Perum Pos dan Giro dirubah statusnya mennjadi PT.Pos Indonesia (Persero) yang  diatur  melalui  PP  No.5  Tahun  1995  tertanggal  27  Februari 1995. Tentang  pengalihan  status  Perum  Pos  dan  Giro  menjadi perusahaan  Perseroan  dengan  nama  PT.Pos  Indonesia    (Persero) yang  secara  resmi  telah  terdaftar  dengan  akta  notaris  Sutjipto.,  SH No.117 tahun 1995 tanggal 20 Juni 1995.
2.1.1 Logo dan Arti Logo PT. Pos Indonesia
    Perum Pos dan Giro, logo lama perusahaan ini terdiri dari unsur padi-kapas yang bersambung dengan banner diatas dengan tulisan RI, banner dibawah dengan tulisan POS  & GIRO,  mengelilingi unsur segi-lima  yang  mengurung  bola  dunia  dan  burung.  Diantara  segi-lima dan padi –kapas terdapat arsiran horisontal. Ide utama pada logo ini adalah burung, sebagai simbol atau tanda yang mewakili merpati pos, konsep pengantaran surat jaman dahulu. Bola dunia, sebagai  simbol dari perputaran dunia  dan kekekalan (Cooper J.C. Traditional Symbols, Thames & Hudson, London 1998) merepresentasikan hal hubungan antar negara, internasional, global. Unsur  padi  kapas,  seperti  yang  telah  diuraikan  sebelumnya, adalah  mewakili  simbol  keadilan  sosial  dari  Pancasila,  untuk kelompok  tertentu  padi  melambangkan  pangan dan kapas melambangkan sandang Banner  yang  bertuliskan RI di  atas  segilima  dan  merupakan ujung dari  unsur  padi-kapas  yang  melingkari  segi-lima,  merupakan singkatan dari Republik Indonesia. Makna  yang  tertangkap  secara  semantik  dari  membaca  tanda-tanda ini adalah pekerjaan profesionalitas pos yang dilambangkan dengan burung dan bola  dunia  terkurung  oleh  segi-lima  dan  masih dikelilingi  oleh  padi  kapas  yang  ujung  atasnya  ada  banner bertuliskan R I, yang memberikan kesan bersifat Nasional. Bisnis  Pos  adalah  bisnis  yang  berlingkup  Internasional, menghubungkan  antar  negara  di  dunia,  sehingga kesan  yang  timbul dari  logo  lama  PT.  Pos  ini  adalah  profesionalitas  Pos  yang  bersifat internasional  dilambangkan  dengan  burung  merpati  dan  bola  dunia, masih  terkurung  oleh  hal-hal  yang  bersifat  Nasional,  burung  tidak dapat lepas dan bebas. 
    Pada logo PT. Pos, burung Merpati Pos yang siap terbang mengelilingi dunia telah bebas tak terkurung oleh segi-lima dan padi kapas berjalan semakin cepat, divisualisasikan dengan  sayap yang bergaris – garis horisontal dan proporsi burung yang lebih memanjang  dan  mengecil  di ujung, usaha untuk memvisualisasikan kecepatan. Ukuran burung lebih besar dibandingkan  dengan bola dunia, dapat terbaca bahwa burung dapat menguasai dunia. Warna jingga  digunakan untuk menandakan, sesuatu yang penting, warna ini juga digunakan untuk tiang-tiang pemisah pada perbaikan di jalan tol, seragam tukang parkir, pakaian penerbang, pakaian  pendaki gunung, warna yang kontras dengan warna-warna alam yang kebanyakan berwarna hijau, coklat, biru. Tulisan dengan tipografi bold : POS INDONESIA, adalah nama perusahaan dengan identitas negara, berada di bawah gambar burung dan bola dunia, disini terbaca bahwa yang utama adalah profesionalitas dibidang usaha, dengan slogan “Untuk anda kami ada”. untuk menambah kesan mengutamakan pelayanan.

Related Posts


EmoticonEmoticon

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
=)D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p
:ng
:lv